Awal kalimat
Ditulis kapital.
- Mira berkata, “Apakah kamu ikut ke pasar,” sembari mengambil tas belanjaan, “kalau mau ikut jangan lupa bawa catatan belanjaan?”
Penjelasan (untuk yang diberi garis bawah)
- “Mira” ditulis kapital karena awal kalimat tanya.
- “Apakah” ditulis kapital karena awal kalimat langsung.
- “kalau” ditulis non-kapital karena lanjutan dari kalimat langsung.
- Kalimat tersebut merupakan kalimat tanya, karena ada kata “apakah.” Tanda tanya (?) tidak ditulis setelah kata pasar, karena masih ada lanjutan kalimat langsung di belakangnya (“kalau mau...”)
suku, bangsa dan bahasa
Ditulis non-kapital.
- suku Aceh
- bangsa Belanda
- bahasa Indonesia
bulan, tahun, hari
Ditulis non-kapital.
- bulan Februari
- tahun Masehi ; tahun Hijriah; tahun Kabisat
- hari Senin
Pengecualian penulisan “hari” (kata
hari jadi ditulis kapital)
- Kami memperingati Hari Kartini.
Kata
hari ditulis kapital, karena tanpa kata tersebut, makna kalimatnya jadi berubah.
- Kami memperingati Kartini (???)
Sementara untuk kalimat yang ada/tidaknya kata
hari tidak mengubah makna, maka kata
hari ditulis non-kapital.
- Kami memperingati hari Kemerdekaan.
- Kami memperingati Kemerdekaan.
Ada/tidaknya kata hari tidak mengubah makna kalimat di atas.
Khas Geografi
Ditulis kapital.
- Pulau Seribu
- Danau Toba
- Sungai Ciliwung
- Pantai Pangandaran
- Kota Bekasi
- Desa Sukamaju
Sapaan
Ditulis kapital, karena hanya ada 2 orang yang ikut dalam pembicaraan.
- “Apakah Bapak suka idenya?”
Ada 2 orang yang berbicara, si bapak dan si penanya.
- “Saya dan bapak ke Bandung besok.”
Ditulis non-kapital karena ada 3 orang yang ikut dalam pembicaraan : si yang mau ke Bandung, temennya si yang mau ke Bandung (lawan bicara) dan bapak si yang mau ke Bandung
- “Darimana Anda?” ( 2 orang : si penanya dan si yang ditanya)
- “Apakah Bapak dan Ibu sudah paham?” ( bapak & ibu dihitung satu. Jadi ada si pembicara dan bapak & ibu)
Komentar
Posting Komentar