Postingan

Penulisan Angka dan Bilangan yang Benar

1. Penulisan angka yang hanya punya satu / dua kata menggunakan huruf . Ibu membeli 8 telur. (salah) Ibu membeli delapan telur (benar) Angka 8 hanya mempunyai satu kata : delapan . Pedagang itu memiliki 20 ekor ayam (salah) Pedagang itu memiliki dua puluh ekor ayam (benar) Angka 20 hanya mempunyai dua kata : dua puluh . 2. Penulisan angka yang lebih dari dua kata tetap menggunakan angka. Ada tujuh puluh lima ekor sapi yang disembelih saat Idul Adha di masjid itu (salah) Ada 75 ekor sapi yang disembelih saat Idul Adha di masjid itu. (benar) Angka 75 mempunyai tiga kata, yaitu : tujuh , puluh, dan lima , jadi penulisannya tetap menggunakan angka .   3. Penulisan angka tidak diperbolehkan di awal kalimat. 27 karyawan dipecat dari perusahaan tersebut. (salah, angka tidak boleh di awal kalimat) Dua puluh tujuh karyawan dipecat dari perusahaan tersebut. (salah, lebih dari tiga kata menggunakan angka, seperti aturan no. 2) Perusahaan tersebut memecat 27 kar...

Penggunaan Tanda Petik Sesuai PUEBI

Tanda baca petik ("...") digunakan untuk: 1. Mengapit petikan langsung Petikan langsung dapat berasal dari: a. Pembicaraan Ani berkata, “Kapan kita selesaikan tugas ini agar tidak dimarahi guru nanti?” “Ayah senang sekali,” kata ayah sambil menatapku, “karena kamu lulus PTN.” b. Naskah tertulis Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah bahasa Indonesia.” 2. Mengapit Artikel Yang termasuk artikel: Bab dalam buku Judul dalam buku Puisi Syair Pidato Karangan seseorang yang dimuat dalam buku kumpulan (misal kumpulan cerpen) contoh: Karangannya “Hari yang Ceria” dimuat dalam buku Cerpen Anak Muda . Puisi “Aku” karya Chairil Anwar ada di halaman 7 dari buku yang kamu pegang. Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat. Pidato pertanggungjawaban Presiden Soekarno berjudul "Nawaksara" ditolak MPR. 3. Mengapit Kata dengan arti khusus ilmiah yang kurang dikenal/kata yang mempunyai arti khusus Pekerjaan itu dil...

Penulisan Gabungan Kata

Kata dasar + kata dasar = makna baru Penulisan digabung. Sapu                          +          tangan                     =  saputangan      (alat untuk menyapu)     +      (anggota gerak)        =  (alat untuk mengelap) halal + bihalal = halalbihalal kaca + mata = kacamata kata dasar + kata dasar = makna sama Penulisan dipisah. orang             +             tua         = orang tua       (manusia)            +     (berumur)   = (manusia yang sudah be...

Penulisan Akronim yang Benar

Akronim : pelafalan per suku kata. Contohnya rudal, yang dibaca tiap suku katanya, ru – dal. Lembaga (Kapital Semua) Pada akronimnya tiap awal kata wajib kapital. Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Baca : A – BRI. Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Polisi Republik Indonesia (POLRI) Lembaga (kapital di awal) Pada akronimnya hanya huruf terdepan yang kapital. Universitas Padjajaran (Unpad). Baca : Un – pad. Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Bukan Lembaga Ditulis non-kapital. peluru kendali (rudal) tindakan langgaran (tilang) dorong gerobak (doger) aci digoreng (cireng) cuman jalan kaki (cuanki)

Penulisan Singkatan yang Benar

Singkatan : pelafalan satu per satu huruf. Lembaga Penulisan menggunakan kapital, baik sebelum ataupun sesudah disingkat. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Universitas Indonesia (UI) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Non-lembaga Penulisan non-kapital sebelum disingkat, kapital setelah disingkat. surat izin mengemudi (SIM) bahan bakar minyak (BBM) pegawai negeri sipil (PNS) Unsur lain Jika singkatannya terdiri dari dua huruf, maka diberi titik pada masing-masing huruf. atas nama (a.n.) sampai dengan (s.d.) untuk beliau (u.b.) Jika singkatannya terdiri dari tiga huruf/lebih, maka diberi titik di belakang singkatan. tersebut (tsb.) dan kawan-kawan (dkk.) almarhum (alm.) Yang terhormat (Yth.) sama dengan atas (sda.) pendapatan (pend.) Nama Jojo Januar Supriadi Martoko J.J.S. Martoko (benar) Jojo J.S.M. (benar) Singkatan untuk nama sebaiknya diletakkan di depan/di belakang. (Jangan di tengah) Jojo J.S. Martoko (salah) Gelar S...

Penggunaan Tanda Petik Tunggal, Apostrof dan garis miring

Tanda Petik Tunggal ('...') Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit: 1. Petikan dalam petikan lain “Kalian tadi denger bunyi ‘wuush’ nggak?” tanya Johan. 2. Terjemahan dari bahasa asing Tanda petik digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, dan arti dari ungkapan asing. Feed-back ‘balikan’ Tanda Baca Apostrof (’) Menunjukkan ada penghilangan kata atau bagian angka tahun . Dia ‘kan pergi jauh. (‘kan = akan) Malam ‘lah tiba (‘lah = telah) 25 Februari ’99 (’99 = 1999) Tanda Garis Miring (/) Tanda garis miring digunakan dalam:  1. nomor surat, alamat, dan tahun Periode. No. XXV/MPRS/1966 Jalan Bojong Sorong V/12 Tahun ajaran 2018/2019 2. Pengganti kata atau, tiap Dikirimkan lewat darat/laut (darat atau laut) Harga kain itu Rp100.000/meter. (Rp 100.000 per meter)

Penggunaan Tanda Kurung Siku Sesuai PUEBI

Tanda kurung siku ( [...] ) digunakan untuk: 1. Koreksi kekurangan dalam kalimat Menunjukkan koreksi berupa tambahan kekurangan huruf, kata atau kelompok kata pada naskah seseorang. Misal pada naskah ada kesalahan begini: Dewa langit pun muka. Dilepaskanlah petir kepada penduduk kota Athena. Maka perbaikannya Dewa langit pun mu[r]ka. Dilepaskanlah petir kepada penduduk kota Athena. 2. Mengapit keterangan Tanda baca kurung siku digunakan untuk mengapit keterangan yang sudah berada di dalam tanda kurung . Persamaan kedua cara belajar ini (perbedaannya dibicarakan di dalam bab I [lihat halaman 1 – 10]) adalah menggunakan internet sebagai media transfer ilmu.