Penggunaan Tanda Petik Sesuai PUEBI

Tanda baca petik ("...") digunakan untuk:

1. Mengapit petikan langsung

Petikan langsung dapat berasal dari:
a. Pembicaraan
  • Ani berkata, “Kapan kita selesaikan tugas ini agar tidak dimarahi guru nanti?”
  • “Ayah senang sekali,” kata ayah sambil menatapku, “karena kamu lulus PTN.”
b. Naskah tertulis
  • Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah bahasa Indonesia.”

2. Mengapit Artikel

Yang termasuk artikel:
  • Bab dalam buku
  • Judul dalam buku
  • Puisi
  • Syair
  • Pidato
  • Karangan seseorang yang dimuat dalam buku kumpulan (misal kumpulan cerpen)
contoh:
  • Karangannya “Hari yang Ceria” dimuat dalam buku Cerpen Anak Muda.
  • Puisi “Aku” karya Chairil Anwar ada di halaman 7 dari buku yang kamu pegang.
  • Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
  • Pidato pertanggungjawaban Presiden Soekarno berjudul "Nawaksara" ditolak MPR.

3. Mengapit Kata dengan arti khusus

ilmiah yang kurang dikenal/kata yang mempunyai arti khusus
  • Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja.
  • Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama “cutbrai”.

  • Ia dikenal di kampungnya sebagai orang yang “panjang tangan”.
  • Karena warna kulitnya, Soni mendapat julukan “albino”.
  • Kang Herman sering disebut “pahlawan”, namun ia sendiri tak tahu sebabnya.

Catatan
Untuk kalimat langsung & naskah, tanda titik, koma, seru dan tanya diletakkan di dalam tanda petik.
  • “...tidak dimarahi guru nanti?” (tanda tanya di dalam tanda petik)
  • “karena kamu lulus PTN.” (tanda titik di dalam tanda petik)
Sementara untuk istilah dan ungkapan, diletakkan di luar tanda petik.
  • ... orang yang “panjang tangan”. (tanda titik di luar tanda petik)
  • ... disebut “pahlawan”, ... (tanda koma di luar tanda petik)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Huruf diftong, Huruf Kluster, dan Pemenggalan Kata

Aturan Pemenggalan Kata

Tipe Lembaga Sosial Menurut Gillin