Dwikora dan Konfrontasi Malaysia

Latar Belakang

Keinginan Inggris untuk membentuk persekutuan tanah melayu yang terdiri dari Malaya, Singapura, Brunei, Sabah dan Serawak menjadi Federasi Malaysia.

Penolakan

Indonesia mengklaim wilayah Sabah dan Serawak sebagai bagian dari Indonesia
Filipina mengklaim wilayah Sabah yang dulunya merupakan wilayah kerajaan Sulu

Konferensi Maphilindo

Diadakan konferensi Maphilindo (Malaysia, Philippines, Indonesia) di Manila, Filipina.
Hasil :
“Biarkan rakyat Sabah & Serawak menentukan sendiri nasibnya.”

Setelah Konferensi

Malaysia ternyata tetap membentuk Federasi Malaysia dengan mengikutsertakan wilayah Sabah dan Serawak, padahal hasil penentuan pendapat di wilayah itu belum selesai.

DWIKORA

Indonesia (Soekarno) mengeluarkan Dwikora :
  1. Perkuat ketahanan revolusioner
  2. Bantu perjuangan rakyat sabah dan serawak

Dunia Internasional

PBB mengangkat Malaysia menjadi anggota Dewan Keamanan (DK) tidak tetap PBB.
Pada sidang PBB, Indonesia menolak dengan alasan :
“Malaysia adalah negara boneka Inggris yang akan melakukan penjajahan dengan gaya baru, nekolim (Neokolonialisme, Kolonialisme, Imperialisme)”
  • Neokolonialisme : mengontrol/mengawasi dari jauh saja
  • Kolonialisme        : menjajah, membentuk koloni (pemerintahan) di negara jajahannya
  • Imperialisme         : menguasai
PBB tetap menjadikan Malaysia sebagai DK tidak tetap PBB. Akibatnya :
  • Indonesia keluar dari PBB pada 7 Januari 1965
  • Soekarno berpidato “Berdikari” (Berdiri di atas kaki sendiri) pada 17 Agustus 1965

Penyelesaian (oleh Soeharto)

  • Jakarta Accord (11 Agustus 1966) untuk memperbaiki hubungan dengan Malaysia
  • Indonesia kembali masuk PBB pada 28 September 1966

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Huruf diftong, Huruf Kluster, dan Pemenggalan Kata

Aturan Pemenggalan Kata

Tipe Lembaga Sosial Menurut Gillin