Penulisan Tanda Koma Sesuai PUEBI

Tanda koma digunakan ketika:

1. Kalimat langsung

  • Ani berkata, “Kapan kita selesaikan tugas ini agar tidak dimarahi guru nanti?”
  • “Ayah senang sekali,” kata ayah sambil menatapku, “karena kamu lulus PTN.”

2. Anak kalimat mendahului induk kalimat

Ciri anak kalimat  : ada konjungsi, keterangan, preposisi.
Ciri induk kalimat : ada subjek dan predikat.
  • Ketika adik terjatuh dari sepeda, kakak langsung menolongnya.
(konjungsi)                                    (subjek)      (Predikat)

3. Kata hubung antar kalimat, yang terletak di awal kalimat, seperti:

  • Oleh karena itu,
  • Jadi,
  • Lagi pula,
  • Meskipun begitu,
  • Dengan demikian,
  • Akan tetapi,
Contohnya
  • Polisi dan para penduduk desa sudah menemukan bukti atas kejahatan yang dilakukannya. Akan tetapi, Ia masih saja menyangkal tuduhan pembunuhan itu.

4. Memisahkan kata seperti o, ya, aduh, kasihan, dari kata lain dalam kalimat.

  • O, benarkah begitu?
  • Wah, benar-benar kurang ajar!
  • Hati-hati, ya, lantainya masih licin.

5. Nama orang di daftar pustaka

Penulisan : nama belakang, nama depan.
Misal namanya Sultan Takdir Alisjahbana
Maka penulisan di daftar pustaka : Alisjahbana, Sultan Takdir.

6. Memisahkan bagian-bagian di catatan kaki

  • W.J.S. Poerwadarmita, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Jogjakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4

7. Memisahkan nama orang dan gelar akademiknya

  • Pandu Siabu, S.H.
  • Tn. Amin, S. Ag.

8. Menyatakan persepuluh dalam angka / sen dalam rupiah

  • 10,5 Km (10 + lima-persepuluh Kilometer)
  • Rp 10,50 (Sepuluh rupiah lima puluh sen)

9. Aposisi

Menjelaskan kalimat sebelum/sesudahnya.
  • Fernando, siswa kelas 11 IPA 3 itu, tertidur di kelas sambil mengorok.
Kalimat bergaris bawah adalah aposisi, yang menjelaskan kalimat sebelumnya (bahwa Fernando yang dimaksud adalah yang di kelas 11 IPA 3, bukan IPA 4 atau IPA 5)

  • Putra sulung pak Indrono, Indra, mendapat peringkat cumlaude.
Kalimat bergaris bawah adalah aposisi, yang menjelaskan kalimat setelahnya (bahwa Indra yang dimaksud adalah anaknya pak Indrono, bukan anak pak Indraja atau anak Indro warkop DKI)

10. Untuk menghindari salah paham

  • Atas bantuan yang diberikan, Herman Jono mengucapkan terima kasih.
(Herman Jono berterima kasih atas bantuan yang diberikan)
  • Atas bantuan yang diberikan Herman, Jono mengucapkan terima kasih.
(Jono mengucapkan terima kasih kepada Herman atas bantuannya)

11. Kalimat majemuk setara

Konjungsi untuk menyambung kalimat.
___, sedangkan ___
___, tetapi ___
___, melainkan ___
___, namun ___
Namun, ___
Untuk kata “namun” digunakan di tengah kalimat. Sementara kata “Namun” digunakan di awal kalimat.
  • Pagi ini hujan deras sekali, namun ia tetap datang.
  • Perusahaan itu dipenuhi dengan para koruptor. Namun, masih ada saja yang mau melamar kerja ke sana.
Konjungsi untuk perincian benda.
___, seperti, ___
___, misalnya, ___
___, antara lain, ___
___, yakni ___
___, yaitu ___

Untuk rincian lengkap (barang-barang yang sejenis) menggunakan koma sebelum & sesudah konjungsi. Konjungsi yang bisa digunakan adalah “seperti” “misalnya”  dan “antara lain”. Penggunaan tanda titik dua (:) juga diperbolehkan.
  • Ibu membeli peralatan dapur, seperti, mangkok, piring dan sendok. (Perhatikan koma sebelum dan sesudah konjungsi “seperti”)
  • Ibu membeli peralatan dapur, misalnya, mangkok, piring dan sendok.
  • Ibu membeli peralatan dapur, antara lain, mangkok, piring dan sendok.
  • Ibu membeli peralatan dapur: mangkok, piring dan sendok.
Untuk rincian tidak lengkap (barang-barang berbeda jenis) menggunakan koma sesudah konjungsi. Semua konjungsi boleh digunakan. Tanda titik dua (:) tidak boleh digunakan.
  • Ibu membutuhkan peralatan seperti, golok, kulkas, sendok, dan sofa.
  • Ibu membutuhkan peralatan yakni, golok, kulkas, sendok, dan sofa.
  • Ibu membutuhkan peralatan yaitu, golok, kulkas, sendok, dan sofa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Huruf diftong, Huruf Kluster, dan Pemenggalan Kata

Aturan Pemenggalan Kata

Tipe Lembaga Sosial Menurut Gillin