Sosialisasi
Proses mempelajari nilai norma atau hal-hal yang berlaku di masyarakat, agar menjadi pribadi yang sesuai dengan harapan masyarakat.
Tipe Sosialisasi
a. Formal
Ada lembaga yang berwenang/peraturan resmi. Contoh: pendidikan sekolah, militer.
b. Informal
Lembaga yang tidak resmi/bersifat kekeluargaan.
Jenis Sosialisasi
a. Sosialisasi Primer
Sosialisasi yang pertama kali dilakukan, utama, dari keluarga dan lingkungan terdekat.
b. Sosialisasi Sekunder
Sosialisasi lanjutan, lingkup lebih luas, di luar jaringan keluarga.
Pola Sosialisasi Primer
a. Partisipatoris (Partisipatif)
- Komunikasi dua arah, verbal, dan terjadi interaksi.
- Mengutamakan imbalan (reward)
- Mementingkan kebutuhan anak.
- Anak diberi kebebasan dalam menentukan pendapat.
- Anak sebagai pusat sosialisasi.
- Penggunaan hukuman dan imbalan bersifat simbolik.
- Keluarga berperan sebagai generalized others.
b. Represif
- Komunikasi satu arah, nonverbal, dan berisi perintah-perintah.
- Mengutamakan hukuman (punishment)
- Menuruti kehendak orang tua (otoriter)
- Anak terlalu patuh pada orang tua.
- Orang tua sebagai pusat sosialisasi.
- Penggunaan hukuman dan imbalan bersifat materi.
- Keluarga berperan sebagai significant others.
Tahapan Sosialisasi
1. Preparatory Stage
Tahap persiapan, dimulai sejak manusia lahir ke dunia, mulai meniru namun belum sempurna.
2. Play Stage
Tahap ketika anak-anak mulai belajar meniru dan memainkan peran orang-orang yang ada di sekitarnya.
3. Game Stage
Siap bertindak, tidak meniru lagi, telah mengetahui, memahami dan menjalankan perannya ketika berinteraksi dengan orang lain.
4. Generalized Other
Interaksi luas, dewasa, sah untuk menjalankan status dan perannya di masyarakat.
Media Sosialisasi
Primer
Sekunder
- Teman sebaya (peer group)
- Sekolah
- Lingkungan kerja
- Masyarakat
- Media massa (cetak dan elektronik)
Pembentukan Kepribadian
Kepribadian adalah ciri khas seseorang yang membedakannya dari orang lain. Pembentukan kepribadian melalui proses:
1. Sosialisasi
Pembelajaran nilai dan norma yang ada di lingkungannya.
2. Enkulturasi (proses pembudayaan)
Proses
menyesuaikan pola pikir dan sikap terhadap hal-hal yang ada pada kebudayaannya.
3. Internalisasi
Penanaman nilai norma ke dalam diri sendiri / di masyarakat sehingga menjadi kepribadian.
Faktor Pembentuk Kepribadian
1. Warisan Biologis (hereditas/keturunan)
- Contoh: golongan darah, IQ.
2. Lingkungan budaya/budaya kelompok
- Contoh: orang Batak keras, Jawa halus
3. Lingkungan sosial
- Contoh: banyak kekerasan, konflik, prostitusi.
4. Pengalaman unik
- Contoh: anak bungsu manja, anak sulung mandiri.
5. Lingkungan fisik (alam)
- Contoh: orang pesisir keras, orang pegunungan lembut.
Teori "Looking Glass Self"
- Oleh: Charles Horton Cooley
Pembentukan kepribadian melalui tiga tahap:
- Kita membayangkan bagaimana kita harus bersikap di hadapan orang lain.
- Kita membayangkan dan bereaksi terhadap penilaian yang diberikan orang lain.
- Kita membangun konsep diri berdasarkan penilaian yang diberikan orang lain kepada kita.
Komentar
Posting Komentar