Sosiologi Sebagai Ilmu
Objek Sosiologi
Yang jadi objek di sosiologi adalah manusia dan interaksinya. Terbagi jadi dua, objek formal dan material.- Objek formal : Manusia sebagai makhluk sosial
- Objek material : kehidupan, proses dalam interaksi sosial dan dampaknya.
Hakekat Sosiologi
Sosiologi sebagai:- Ilmu umum
- Ilmu sosial
- Ilmu abstrak (hanya menggambarkan tentang masyarakat)
- Ilmu murni
- Empiris dan rasional
- Bertujuan menghasilkan pola-pola umum dalam masyarakat
- Bersifat kategoristik (mempelajari apa yang terjadi) bukan normatif (mempelajari apa yang seharusnya terjadi)
Karakteristik/ciri sosiologi
- Empiris
- Teoritis
- Kumulatif
- Non-etis
Pokok Bahasan Sosiologi
1. Tindakan sosial <Max Weber>
Tindakan yang mempertimbangkan perilaku orang lain.Contoh :
- Saya menanam bunga karena hobi saya sendiri. (bukan tindakan sosial)
- Saya menanam bunga karena ingin memenangkan piala bunga matahari. (tindakan sosial karena ada pertimbangan tentang penilaian orang lain)
a. Rasional Instrumental (Zwerk rational)
Mempertimbangkan kesesuaian antara tujuan dan cara mencapainya.Contoh: memilih belajar daripada bermain game agar lulus SBMPTN.
b. Berorientasi pada nilai (Werk rational)
Sesuai dengan nilai yang baik dan benar menurut masyarakat.Contoh: Menolong orang lain, beribadah, memberikan tempat duduk di angkutan umum kepada orang yang lebih tua.
c. Tradisional
Berdasarkan tradisi.Contoh: Upacara selamatan, tradisi mudik ketika Lebaran.
d. Afeksional
Didasari unsur perasaan/emosi sehingga terkadang bertindak konyol.Contoh: Seorang Ibu membela anaknya yang terjerat narkoba.
(Konyol, orang yang narkoba kok dibelain? Tapi karena rasa kasih sayang seorang ibu, dia melakukan itu)
2. Fakta sosial <emile Durkheim>
Pola / sistem yang memberi pengaruh pada cara berpikir dan bertindak. Bersifat memaksa dan mengendalikan.Contoh: Hukum, norma, peraturan.
Misalnya Anda jadi seorang karyawan di sebuah perusahaan. Anda harus mengikuti segala aturan yang ada di sana. Peraturan-peraturan memaksa & mengendalikan cara Anda berpikir dan bertindak.
3. Realitas sosial <peter l. Berger>
Kenyataan-kenyataan (realitas) tentang kehidupan sosial.Contoh: Idealnya semua orang menaati peraturan. Tapi kenyataannya, realitasnya, ada banyak sekali orang yang melanggar.
4. Imajinasi Sosiologi
Mencoba memahami masyarakat dari sudut pandang individu.Manfaat: Mengubah masalah individu/pribadi (trouble) jadi masalah umum (public issue) untuk mencari solusi dari masalah tersebut.
Contoh:
- Ada seorang pengangguran di satu desa. Penanganannya mudah.
- Bayangkan ada 100 pengangguran di desa tersebut. Cara penanganan akan menjadi lebih kompleks dan melibatkan banyak pihak (pemerintah, kepala desa, dll.)
Perspektif Utama Sosiologi
Perspektif adalah cara pandang terhadap sesuatu (dalam hal ini masyarakat). Disebut juga paradigma.Perspektif Evolusionis
Tokoh : Auguste Comte, Herbert Spencer.
Contoh : Dampak industrialisasi di negara maju dengan negara berkembang dapat dilihat dari perubahan yang terjadi di kedua negara itu.
Struktural Fungsional <Emile Durkheim>
Contoh : Struktur Organisasi, Struktur Perusahaan. Terbagi menjadi beberapa divisi yang punya fungsi masing-masing, tapi mempunyai satu tujuan bersama.
Interaksi Simbolik <G. H. MEAD>
Contoh:
- Simbol mengacungkan jempol berarti Bagus.
- Mengangguk tanda setuju
- Lampu merah artinya Berhenti
Perspektif Konflik <Karl Marx>
- Konflik terjadi karena ada pihak yang menguasai (kelas borjuis) dan pihak yang lemah (kelas proletar), sehingga terjadi pertentangan antar kelas sosial.
- Masyarakat akan selalu berada dalam konflik. Disebut juga: Konflik Inheren.
- Konflik juga berfungsi menstabilkan masyarakat.
Kegunaan ilmu Sosiologi
- Untuk pemecahan masalah sosial (melalui metode-metode penelitian sosial)
- Sebagai pertimbangan dalam pembuatan kebijakan
- Untuk perencanaan sosial
- Untuk pembangunan, dalam hal:
- Perencanaan pembangunan
- Pelaksanaan pembangunan
- Evaluasi hasil pembangunan
Komentar
Posting Komentar